Metroterkini.com - Ribuan umat Islam di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis malam, menggelar pawai obor di Monumen Arek Lancor guna menyambut dengan suka cita datangnya bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah.
Peserta pawai merupakan masyarakat umum, para santri dari sejumlah pondok pesantren dan gabungan 18 organisasi kemasyarakat yang mengatas namakan diri Gerakan Umat Islam Pamekasan (GIUP).
Masing-masing peserta membawa obor yang terbuat dari bambu dengan bahan bakar minyak tanah. Mereka berkeliling kota, berangkat dari Monumen Arek Lancor menuju Jalan Trunojoyo, kemudian berbelok ke Jalan Abdul Aziz, lalu ke Jalan Segara dan kemudian berbelok ke arah Jalan Diponegoro hingga berakhir di Monumen Arek Lancor kembali.
Gema takbir dan iringan shalawat nabi mewarnai arak-arakan umat Islam yang berpakaian serba putih itu. Sebelum pawai, ribuan muslim itu terlebih dahulu mengikuti tausiyah dari para ulama yang isinya mengajak agar umat Islam menyambut dengan suka cita datangnya bulan suci Ramadhan.
"Bulan suci Ramadhan ini adalah bulan yang penuh ampunan, sekaligus perjuangan umat Islam melawan hawa nafsu saat kita berpuasa menahan rasa lapar dan haus," kata anggota panitia pelaksana kegiatan Ustadz Abdul Halim.
Pawai obor dengan melibatkan ribuan umat Islam itu, sebagai simbol bahwa bulan suci Ramadhan seperti pelita yang akan menerangi hati umat Islam, apabila bisa menjalankan ibadah secara maksimal dengan senantiasa mengharapkan ampunan dan rida Allah SWT.
Pawai obor oleh umat Islam dari berbagai pelosok desa di Kabupaten Pamekasan itu diakhiri dengan pembacaan doa untuk memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.
Polres Pamekasan menerjunkan sedikitnya 60 personel gabungan dari berbagai satuan guna mengamankan pawai obor itu. "Mereka itu dari Satuan Lalu Lintas, Sabhara, Intelkam, dan Reskrim Polres Pamekasan," kata Kepala Bagian Operasional Polres Pamekasan AKP Sarpan. [mer-rpc]